Penyakit akibat BPA kini menjadi perhatian serius di tengah masyarakat, terutama karena banyaknya paparan dari wadah plastik seperti galon guna ulang. BPA atau Bisphenol A merupakan senyawa kimia sintetis yang sering ditemukan pada plastik polikarbonat—jenis plastik yang digunakan dalam banyak produk rumah tangga, termasuk botol minum, wadah makanan, hingga galon air. Meski terlihat sepele, paparan BPA dalam jangka panjang bisa berdampak serius terhadap kesehatan.
Apa Itu BPA dan Mengapa Berbahaya?
Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia industri yang telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk membuat plastik dan resin tertentu. BPA biasanya ditemukan dalam:
- Botol air plastik polikarbonat
- Lapisan dalam kaleng makanan atau minuman
- Galon air guna ulang
Masalah muncul ketika BPA dari wadah-wadah tersebut larut ke dalam makanan atau minuman, terutama jika terkena panas atau disimpan terlalu lama. Proses pencucian berulang, paparan sinar matahari, atau suhu tinggi dapat mempercepat pelepasan BPA, sehingga memperbesar potensi bahayanya.
Baca Juga: BPA Free adalah: Apa Artinya dan Benarkah Lebih Aman?
Penyakit Akibat BPA yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang telah dikaitkan dengan paparan BPA.
1. Gangguan Sistem Hormon
BPA menyerupai estrogen, hormon utama pada wanita. Zat ini dapat meniru atau mengganggu fungsi hormon alami tubuh, sehingga berdampak pada keseimbangan hormon.
Dampaknya bisa berupa:
- Menstruasi tidak teratur
- Pubertas dini pada anak perempuan
- Penurunan jumlah sperma pada pria
- Gangguan kesuburan (infertilitas)
2. Penyakit Jantung
Salah satu penelitian dari Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa orang dengan kadar BPA tinggi dalam tubuh memiliki risiko lebih besar terhadap penyakit jantung, seperti:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
- Serangan jantung
BPA dapat merusak sel-sel endotel (lapisan pembuluh darah) dan memicu peradangan kronis, yang merupakan pemicu awal dari banyak masalah kardiovaskular.
3. Diabetes Tipe 2
Paparan BPA dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi pankreas dan mengganggu metabolisme glukosa. Beberapa studi menemukan hubungan antara kadar BPA dalam urin dengan meningkatnya resistensi insulin dan kadar gula darah, dua faktor utama dalam diabetes tipe 2.
4. Obesitas
Meskipun obesitas umumnya disebabkan oleh pola makan dan kurangnya aktivitas fisik, BPA juga diketahui sebagai obesogen, yaitu zat kimia yang dapat mengubah cara tubuh menyimpan lemak dan mengatur nafsu makan. Anak-anak dan remaja yang terpapar BPA cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi.
5. Gangguan Perkembangan Otak Anak
Paparan BPA selama masa kehamilan sangat berbahaya bagi janin. BPA dapat menembus plasenta dan memengaruhi perkembangan otak janin, sehingga berisiko menimbulkan:
- Gangguan perilaku (ADHD)
- Kecemasan berlebih
- Keterlambatan kognitif
Banyak pakar merekomendasikan agar ibu hamil menghindari galon guna ulang atau wadah plastik lain yang mengandung BPA untuk mengurangi risiko ini.
6. Kanker Payudara dan Prostat
Karena sifatnya yang menyerupai hormon estrogen, BPA juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker yang sensitif terhadap hormon, terutama kanker payudara dan kanker prostat.
- Kanker payudara: BPA dapat merangsang pertumbuhan sel kanker yang bergantung pada estrogen.
- Kanker prostat: Paparan jangka panjang terhadap BPA berpotensi memicu mutasi gen pada jaringan prostat, terutama pada masa awal pertumbuhan.
Baca Juga: Hati-hati Bahaya BPA! Kenali Cara Menghindarinya
Sumber Paparan BPA yang Sering Diabaikan
Di Indonesia, galon guna ulang berbahan polikarbonat masih banyak digunakan dan dianggap aman oleh sebagian besar masyarakat. Padahal, tanpa disadari, penggunaan galon ini bisa menjadi sumber utama paparan BPA dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor-faktor yang membuat BPA dalam galon bisa larut ke dalam air:
- Proses pencucian galon dengan air panas
- Paparan sinar matahari selama penyimpanan atau pengiriman
- Usia galon yang sudah lama dan permukaannya mulai tergores
Setiap kali air dituangkan ke dalam gelas atau dimasak, BPA yang terlarut ikut masuk ke tubuh. Konsumsi air dari galon semacam ini setiap hari dapat mengakumulasi BPA dalam tubuh dalam jangka panjang.
Bebas Risiko BPA dengan Water Purifier di Rumah
Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap BPA, semakin banyak orang mencari alternatif aman untuk kebutuhan air minum sehari-hari. Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah menggunakan water purifier seperti Pureve di rumah.
Water Purifier Pureve hadir dengan teknologi penyaringan canggih yang dirancang untuk menghasilkan air minum berkualitas langsung dari keran. Dengan menggunakan sistem filtrasi multi-tahap dan tanpa memerlukan galon guna ulang, Pureve membantu mengurangi paparan BPA secara signifikan.
Keunggulan lainnya:
- Tanpa galon: tidak ada risiko BPA dari plastik polikarbonat
- Lebih hemat: tidak perlu membeli air galon secara rutin
- Praktis: cukup pasang di rumah dan langsung nikmati air bersih
- Ramah lingkungan: mengurangi sampah plastik dari galon
Yuk, mulai hidup sehat tanpa BPA! Gunakan Pureve untuk air minum sehari-hari yang lebih aman dan berkualitas. Temukan solusi air minum terbaik Anda di sini.