Ketika memilih air minum dalam kemasan, banyak orang mungkin tidak menyadari adanya kandungan bromat pada air mineral. Bromat adalah salah satu zat yang dapat terbentuk dalam proses produksi air mineral dan berpotensi memberikan dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Lalu, apa sebenarnya bromat itu, seberapa berbahaya zat ini, dan bagaimana fakta terkait kandungan bromat dalam air mineral? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bromat?
Bromat adalah senyawa kimia yang terdiri dari ion bromat (BrO3-). Senyawa ini sering kali muncul sebagai hasil sampingan dari proses ozonisasi dalam pengolahan air. Ozonisasi sendiri adalah metode yang digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme dalam air dengan cara menginjeksikan gas ozon (O3). Namun, jika air yang diolah mengandung ion bromida (Br-), reaksi dengan ozon dapat menghasilkan bromat sebagai produk sampingan.
Bromat juga dapat terbentuk akibat paparan sinar matahari atau pemanasan berlebih pada air mineral yang mengandung bromida. Oleh karena itu, air dalam kemasan yang disimpan di bawah sinar matahari dalam jangka waktu lama berisiko mengalami peningkatan kadar bromat.
Baca Juga: Khawatir dengan Mikroplastik Air Kemasan? Ini Dampaknya
Bahaya Bromat bagi Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan batas aman kandungan bromat dalam air minum, yaitu tidak lebih dari 10 mikrogram per liter (µg/L). Jika melebihi ambang batas ini, bromat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:
1. Karsinogenik (Berpotensi Menyebabkan Kanker)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bromat bersifat karsinogenik pada hewan percobaan, terutama dalam menyebabkan kanker ginjal dan tiroid. Meskipun studi pada manusia masih terbatas, paparan jangka panjang terhadap bromat dalam kadar tinggi dikhawatirkan meningkatkan risiko kanker.
2. Gangguan Ginjal
Ginjal adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk menyaring zat-zat beracun dari tubuh. Jika seseorang sering mengonsumsi air dengan kandungan bromat yang melebihi batas aman, ginjal dapat mengalami tekanan lebih besar, yang berpotensi menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
3. Kerusakan Sel dan DNA
Bromat diketahui dapat merusak sel dengan cara meningkatkan produksi radikal bebas yang dapat menyerang DNA dan menyebabkan mutasi genetik. Efek ini bisa mempercepat penuaan sel dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif.
4. Gangguan Reproduksi
Paparan bromat dalam jumlah tinggi dapat berdampak negatif pada sistem reproduksi, termasuk menurunkan kesuburan dan berpotensi menyebabkan kelainan perkembangan pada janin.
Fakta tentang Kandungan Bromat dalam Air Mineral
Beberapa fakta penting yang perlu Anda ketahui terkait kandungan bromat dalam air mineral antara lain:
1. Tidak Semua Air Mineral Mengandung Bromat
Kandungan bromat dalam air mineral tergantung pada sumber air dan metode pengolahannya. Air yang berasal dari sumber alami dengan kadar bromida rendah serta diolah dengan metode non-ozonisasi umumnya memiliki risiko bromat yang lebih rendah.
2. Proses Ozonisasi Menjadi Faktor Utama Pembentukan Bromat
Ozonisasi memang efektif dalam membunuh bakteri dan meningkatkan kebersihan air. Namun, jika sumber air mengandung bromida, proses ini dapat menghasilkan bromat sebagai produk sampingan.
3. Batas Aman Bromat Berbeda di Setiap Negara
WHO dan berbagai badan regulasi di dunia telah menetapkan batas aman untuk bromat dalam air minum. Di Uni Eropa dan Amerika Serikat, batasnya sama dengan yang ditetapkan oleh BPOM, yaitu 10 µg/L. Beberapa negara lain bahkan memiliki standar yang lebih ketat.
4. Penyimpanan Air Mineral Dapat Mempengaruhi Kadar Bromat
Air mineral yang disimpan dalam kondisi panas atau terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama dapat mengalami peningkatan kadar bromat. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan air dalam kemasan di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Baca Juga: Bahaya Mengisi Ulang Botol Minum Sekali Pakai
Solusi Air Minum Bersih dan Aman Tanpa Risiko Bromat
Menghindari paparan bromat dalam air minum bisa dilakukan dengan memilih sumber air yang lebih aman, seperti menggunakan sistem pemurnian air di rumah. Pureve Water Purifier hadir sebagai solusi dispenser tanpa galon yang menyaring air langsung dari sumbernya, sehingga bebas dari risiko kontaminasi bromat dan zat berbahaya lainnya.
Dengan teknologi filtrasi canggih, Pureve memastikan air minum yang Anda konsumsi lebih sehat, higienis, dan ramah lingkungan. Selain itu, tanpa penggunaan galon, Anda juga dapat mengurangi limbah plastik serta biaya pembelian air dalam kemasan.
Dengan memahami risiko kandungan bromat pada air mineral dan memilih alternatif air minum yang lebih aman seperti Pureve Water Purifier, Anda bisa menjaga kesehatan keluarga dengan lebih baik. Pastikan selalu mengonsumsi air yang aman dan berkualitas!