Beda air bersih dan air minum sering kali dianggap sama oleh banyak orang, padahal keduanya memiliki definisi, standar, dan kegunaan yang berbeda. Kesalahan memahami perbedaan ini bisa berakibat pada kualitas hidup dan kesehatan, karena air adalah sumber kehidupan yang paling penting bagi manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan istilah air bersih untuk kebutuhan mandi, mencuci, atau memasak, sementara air minum adalah yang langsung masuk ke dalam tubuh kita. Sekilas terlihat mirip, tetapi sebenarnya ada perbedaan mendasar yang perlu kita pahami. Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Air Bersih?
Air bersih adalah air yang memenuhi syarat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan dapur, atau bahkan untuk memasak. Namun, air bersih tidak selalu layak untuk diminum secara langsung.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, air bersih harus memenuhi syarat fisik, kimia, dan biologi tertentu. Misalnya:
- Syarat fisik: tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan jernih.
- Syarat kimia: kadar zat berbahaya seperti besi, mangan, nitrat, atau zat kimia lainnya harus di bawah ambang batas tertentu.
- Syarat biologi: bebas dari mikroorganisme berbahaya dalam jumlah yang bisa mengganggu kesehatan.
Namun, meskipun sudah memenuhi syarat sebagai air bersih, bukan berarti otomatis aman untuk diminum. Air bersih bisa saja masih mengandung bakteri, virus, atau zat kimia dalam jumlah kecil yang berbahaya jika masuk ke tubuh.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Air Bersih untuk Hidup yang Lebih Sehat
Apa Itu Air Minum?
Air minum adalah air yang aman dan layak untuk dikonsumsi secara langsung tanpa menimbulkan risiko kesehatan. Air minum bisa berasal dari air bersih yang kemudian melalui proses pengolahan lebih lanjut, sehingga benar-benar memenuhi standar kesehatan yang ketat.
Standar kualitas air minum di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Beberapa kriteria pentingnya antara lain:
- Tidak mengandung mikroorganisme berbahaya seperti E. coli atau coliform.
- Bebas dari bahan kimia beracun seperti arsenik, timbal, merkuri, dan nitrat.
- Tidak mengandung zat berbahaya dalam jangka panjang yang bisa menimbulkan penyakit kronis.
- Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna sehingga nyaman untuk dikonsumsi.
Dengan kata lain, semua air minum adalah air bersih, tetapi tidak semua air bersih bisa diminum. Inilah perbedaan mendasar yang sering diabaikan.
Perbedaan Utama Air Bersih dan Air Minum
Untuk lebih jelas, berikut perbandingan sederhana:
Aspek | Air Bersih | Air Minum |
Tujuan | Digunakan untuk mandi, mencuci, memasak | Langsung dikonsumsi (diminum) |
Standar | Syarat fisik, kimia, dan biologi dasar | Standar ketat sesuai Permenkes 492/2010 |
Keamanan | Aman untuk kontak luar tubuh | Aman untuk masuk ke dalam tubuh |
Sumber | Sumur, PAM, sungai, atau air tanah | Hasil pengolahan air bersih lebih lanjut |
Risiko | Bisa mengandung mikroba atau zat kimia | Harus bebas dari semua risiko kesehatan |
Mengapa Perbedaan Ini Penting?
Banyak orang menganggap bahwa jika air terlihat jernih dan tidak berbau, maka air tersebut aman diminum. Padahal, mata kita tidak bisa melihat kandungan mikroorganisme berbahaya atau zat kimia beracun dalam air.
Misalnya, air yang terlihat jernih bisa saja masih mengandung E. coli yang dapat menyebabkan diare, atau memiliki kandungan nitrat tinggi yang berbahaya bagi kesehatan bayi dan anak-anak.
Memahami perbedaan air bersih dan air minum penting agar kita tidak salah kaprah dalam penggunaannya.
Baca Juga: Mengapa Air Jernih Belum Tentu Layak Dikonsumsi?
Standar Internasional untuk Air Minum
Selain standar di Indonesia, WHO (World Health Organization) juga memiliki pedoman kualitas air minum. Beberapa di antaranya:
- Kandungan mikroba harus 0 per 100 ml air.
- Zat kimia berbahaya harus di bawah ambang batas tertentu, misalnya arsenik tidak boleh lebih dari 0,01 mg/L.
- Air harus memiliki rasa yang dapat diterima, meski rasa bukan indikator utama keamanan.
Standar ini menunjukkan bahwa air minum harus benar-benar diproses dengan teknologi yang mampu menyaring partikel halus, mikroorganisme, hingga zat kimia berbahaya.
Bagaimana Cara Mendapatkan Air Minum yang Aman?
Di Indonesia, banyak rumah tangga masih mengandalkan air galon isi ulang atau air yang direbus untuk mendapatkan air minum. Namun, cara ini memiliki kekurangan:
- Air galon isi ulang: tidak semua depot menjaga higienitas galonnya.
- Air direbus: memang bisa membunuh bakteri, tapi tidak menghilangkan kandungan kimia berbahaya seperti logam berat.
Karena itu, solusi yang lebih praktis dan aman adalah menggunakan water purifier atau penyaring air modern yang dirancang khusus untuk menghasilkan air minum langsung dari rumah.
Pilihan Praktis Mendapatkan Air Minum Sehat di Rumah
Salah satu teknologi yang bisa diandalkan adalah Pureve Water Purifier. Pureve hadir dengan sistem filtrasi berlapis yang mampu menyaring kotoran, bakteri, virus, hingga bahan kimia berbahaya dari air bersih sehingga menjadi air minum yang sehat, aman, dan praktis langsung dari keran rumah Anda.
Dengan Pureve, Anda tidak perlu lagi repot membeli air galon atau khawatir soal kebersihan air rebusan. Selain itu, penggunaan water purifier seperti Pureve juga membantu mengurangi sampah plastik dari galon atau botol air kemasan.
Ingin merasakan mudahnya mendapatkan air minum sehat langsung dari rumah? Gunakan Pureve Water Purifier sekarang juga.