Mengapa air jernih belum tentu layak dikonsumsi adalah pertanyaan yang penting untuk kita pahami, terutama karena masih banyak orang yang mengira bahwa kejernihan air menandakan air tersebut bersih dan aman untuk diminum.
Faktanya, kejernihan air hanyalah tampilan visual yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Air bisa saja tampak bening dan tidak berbau, tetapi tetap mengandung bakteri, virus, logam berat, atau bahan kimia berbahaya yang tak kasat mata. Itulah sebabnya, air yang terlihat aman belum tentu benar-benar layak dikonsumsi tanpa proses penyaringan atau pengolahan yang memadai.
Tampak Jernih Bukan Berarti Bebas Masalah
Air jernih sering dianggap sebagai indikator kualitas yang baik. Sayangnya, kejernihan hanya menunjukkan bahwa air bebas dari partikel-partikel besar seperti lumpur, pasir, atau kotoran kasat mata.
Beberapa alasan mengapa kita tidak bisa menilai kelayakan air hanya dari kejernihannya adalah:
1. Kontaminan Mikroba Tidak Terlihat
Bakteri, virus, dan parasit tidak terlihat oleh mata telanjang. Air yang terlihat jernih tetap bisa mengandung mikroorganisme berbahaya yang dapat menyebabkan diare, muntah, hingga penyakit serius seperti kolera dan hepatitis A.
2. Kandungan Kimia yang Tak Terlihat
Zat-zat seperti timbal, arsenik, nitrit, atau pestisida bisa larut dalam air tanpa meninggalkan bekas visual. Air tetap terlihat jernih, tetapi kandungan kimianya bisa merusak ginjal, sistem saraf, bahkan menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
3. pH dan Kandungan Mineral Tidak Kasat Mata
Air dengan pH terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa) tidak akan terlihat berbeda, tetapi bisa berbahaya bagi tubuh. Begitu pula air yang mengandung kadar TDS (Total Dissolved Solids) tinggi, seperti logam berat atau garam mineral, yang memengaruhi rasa, kesehatan tubuh, dan bahkan peralatan rumah tangga.
Baca Juga: TDS Air: Ketahui Standarnya dan Cegah TDS Berlebih
4. Residu dari Pipa dan Wadah Penyimpanan
Bahkan air yang berasal dari sumber terpercaya bisa terkontaminasi saat melewati pipa tua yang berkarat atau tangki penyimpanan yang jarang dibersihkan. Zat-zat seperti timbal dari pipa logam bisa larut dalam air dan berisiko mengganggu tumbuh kembang anak.
Apa Syarat Air Layak Konsumsi?
Agar aman untuk diminum, air harus memenuhi kriteria tertentu baik dari segi fisik, kimia, maupun mikrobiologis. Kriteria ini mengacu pada standar dari World Health Organization (WHO) serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
A. Syarat Fisik
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
- Tidak berasa
- Suhu normal (sekitar 25°C)
- Kekeruhan (turbidity) maksimal 5 NTU
Meskipun air tampak jernih, bukan berarti aman jika mengandung bau atau rasa yang tidak wajar.
B. Syarat Kimia
- pH air antara 6,5 – 8,5
- Tidak mengandung logam berat seperti timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg)
- Bebas dari pestisida, herbisida, dan bahan kimia organik lainnya
- Kandungan nitrat tidak lebih dari 50 mg/liter
- Klorin bebas (jika digunakan disinfeksi) tidak lebih dari 0,2–0,5 mg/liter
Standar ini dibuat untuk menghindari risiko jangka panjang seperti kerusakan ginjal, kanker, dan gangguan sistem saraf.
C. Syarat Mikrobiologis
- Tidak mengandung bakteri patogen
- Jumlah total koliform harus 0 per 100 ml sampel air
- Bebas dari E. coli, Salmonella, dan mikroorganisme lainnya yang berpotensi menyebabkan infeksi pencernaan
Jika air mengandung mikroorganisme patogen, meskipun terlihat jernih, tetap tidak boleh dikonsumsi langsung tanpa proses sterilisasi.
Baca Juga: Apakah Kurang Minum Bisa Menyebabkan Sakit Pinggang?
Kesimpulan
Melihat berbagai risiko yang tersembunyi di balik air jernih, sudah saatnya kita tidak hanya mengandalkan penampilan visual air semata. Salah satu solusi paling efektif adalah menggunakan water purifier yang mampu menyaring kontaminan fisik, kimia, dan mikrobiologis secara menyeluruh.
Pureve hadir sebagai solusi penyaring air yang andal untuk kebutuhan rumah tangga maupun bisnis. Dilengkapi dengan teknologi filtrasi berlapis, Pureve mampu menyaring kotoran, logam berat, klorin, serta mikroorganisme berbahaya—sehingga Anda mendapatkan air yang tidak hanya jernih, tapi juga aman dan layak konsumsi.
Tak hanya itu, Pureve memiliki laboratorium internal yang rutin melakukan pengujian kualitas air secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap tetes air yang dihasilkan dari produk Pureve benar-benar memenuhi standar kesehatan, baik dari WHO maupun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ingin memastikan air minummu benar-benar aman? Gunakan Pureve Water Purifier sekarang dan nikmati ketenangan dalam setiap tegukan.