Air sumur menjadi sumber air utama bagi banyak rumah tangga di Indonesia, terutama di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Namun, tak jarang kualitas air sumur mengalami penurunan, salah satunya ditandai dengan kondisi air yang keruh. Lalu, bagaimana cara menjernihkan air sumur yang keruh agar aman dan nyaman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari?
Air sumur yang keruh tidak hanya terlihat kotor secara visual, tapi juga bisa mengandung zat berbahaya seperti besi, mangan, lumpur halus, bahkan bakteri. Jika terus digunakan tanpa proses penyaringan, air tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan merusak peralatan rumah tangga.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan praktis mengenai berbagai cara menjernihkan air sumur yang keruh.
Penyebab Air Sumur Menjadi Keruh
Sebelum mengetahui cara menjernihkannya, penting untuk memahami penyebab air sumur menjadi keruh. Beberapa faktor utamanya antara lain:
- Tingginya kandungan zat besi dan mangan: Biasanya menyebabkan air berwarna kekuningan atau kecokelatan.
- Masuknya lumpur atau pasir: Terjadi jika konstruksi sumur kurang dalam atau tidak kedap.
- Air tanah tercemar limbah: Baik dari septic tank, limbah rumah tangga, hingga limbah industri.
- Adanya mikroorganisme patogen: Seperti bakteri E.coli atau coliform, yang masuk akibat sanitasi buruk.
- Kondisi tanah gambut atau organik tinggi: Warna air menjadi kecokelatan karena kandungan zat humus dan organik lainnya.
Mengetahui penyebab air keruh akan membantu menentukan metode penjernihan yang paling tepat.
Baca Juga: Penyebab Air Keruh: Mengapa Air di Rumah Tidak Jernih?
Cara Menjernihkan Air Sumur yang Keruh
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkan air sumur, dari metode sederhana hingga penggunaan teknologi filtrasi.
1. Endapkan Terlebih Dahulu
Langkah pertama sebelum menjernihkan air adalah mengendapkannya. Air yang keruh akibat partikel halus bisa dijernihkan dengan cara:
- Menampung air sumur dalam wadah besar (seperti drum atau toren).
- Biarkan air mengendap selama 6–12 jam.
- Buang bagian atas air secara perlahan agar tidak mengganggu endapan.
Metode ini hanya cocok untuk partikel padat dan tidak menghilangkan kandungan zat kimia atau mikroorganisme.
2. Menggunakan Kaporit atau Disinfektan
Jika sumber air dikhawatirkan mengandung bakteri, penambahan kaporit (kalsium hipoklorit) atau disinfektan air lainnya dapat digunakan. Dosisnya harus diperhatikan agar tidak berlebihan.
Catatan: Kaporit memang membunuh bakteri, tetapi tidak menjernihkan air dari partikel logam atau lumpur.
3. Menambahkan Tawas (Aluminium Sulfat)
Tawas bekerja sebagai koagulan dan flocculant, mengikat partikel kecil agar menggumpal dan mudah mengendap. Caranya:
- Larutkan tawas ke dalam ember kecil berisi air.
- Tuang ke dalam wadah besar berisi air sumur.
- Aduk merata, biarkan selama 1–2 jam sampai partikel mengendap.
- Saring air bagian atas untuk digunakan.
Tawas sangat efektif untuk air yang keruh karena lumpur, namun tidak menghilangkan bau atau rasa yang tidak sedap.
4. Pasang Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter)
Filter pasir lambat terdiri dari beberapa lapisan media seperti:
- Kerikil besar di bagian dasar
- Pasir kasar di tengah
- Pasir halus di atas
Air sumur dituang dari atas dan dibiarkan mengalir perlahan ke bawah, disaring secara mekanis dan biologis oleh mikroorganisme yang tumbuh di permukaan media pasir.
Filter jenis ini cocok untuk menyaring kotoran halus dan bakteri, namun butuh perawatan rutin dan waktu filtrasi yang cukup lama.
Baca Juga: Tips Memilih Filter Air yang Tepat untuk Kebutuhan Rumah Tangga Anda
5. Gunakan Filter Karbon Aktif
Jika air sumur memiliki bau atau rasa tidak sedap, filter karbon aktif bisa menjadi solusi. Karbon aktif menyerap zat organik, klorin, pestisida, dan senyawa penyebab bau.
Namun, filter ini hanya efektif jika air sudah cukup jernih. Karbon aktif cepat tersumbat jika digunakan langsung untuk air yang masih sangat keruh.
6. Gunakan Filter Tumpuk Bertekanan (Multi Media Filter)
Sistem filtrasi ini lebih canggih dan biasa digunakan di rumah tangga atau industri. Terdiri dari beberapa media seperti:
- Pasir silika
- Zeolit
- Karbon aktif
- Manganese greensand
Setiap media punya fungsi masing-masing untuk menyaring kotoran, logam berat, bau, dan bakteri. Filter ini bisa dipasangkan sebelum tangki air rumah dan memerlukan tekanan pompa.
7. Gunakan Teknologi Modern: Filter Air Pureve
Salah satu cara praktis dan efisien untuk menjernihkan air sumur adalah dengan menggunakan filter air modern seperti Pureve. Sistem filtrasi dari Pureve sudah dirancang untuk mengatasi berbagai masalah air, termasuk air sumur yang keruh dan berbau.
Teknologi multi-stage filter Pureve mampu menyaring:
- Partikel halus dan lumpur
- Kandungan besi dan mangan
- Bau dan rasa tidak sedap
- Mikroorganisme berbahaya
Tips Tambahan Menjaga Air Sumur Tetap Jernih
Selain melakukan penjernihan, penting juga untuk menjaga kondisi sumur agar tidak kembali keruh.
1. Periksa Konstruksi Sumur
Pastikan sumur memiliki dinding dan tutup yang baik untuk mencegah masuknya air permukaan atau kotoran.
2. Jangan Buang Limbah Dekat Sumur
Jarak aman septic tank atau limbah lainnya setidaknya 10–15 meter dari sumur.
3. Rutin Cek Kualitas Air
Lakukan pengecekan kadar besi, pH, bakteri, dan logam berat minimal setahun sekali.
4. Rawat Sistem Filter secara Berkala
Bersihkan atau ganti media filter secara rutin agar tetap optimal menyaring kotoran.
Ingin Air Sumur Langsung Jernih?
Menjawab pertanyaan “bagaimana cara menjernihkan air sumur yang keruh?” sebenarnya tidak cukup dengan satu metode saja. Setiap kasus memiliki karakteristik berbeda dan solusi terbaiknya bisa berupa kombinasi dari beberapa metode.
Mulai dari endapan sederhana, pemakaian tawas, hingga penggunaan filter modern seperti Pureve, semuanya bisa menjadi langkah nyata untuk menyediakan air yang bersih dan aman bagi keluarga.Yuk, mulai hidup sehat dan praktis bersama Pureve! Klik di sini untuk info lengkap dan penawaran spesial hari ini!