Pureve

Kenali Kontaminan dalam Air: Apa Saja yang Bisa Disaring oleh Water Purifier?

kontaminan dalam air

Kontaminan dalam air merupakan salah satu penyebab utama air tidak layak konsumsi. Meskipun tampak jernih dan tidak berbau, air bisa saja mengandung zat berbahaya yang tak terlihat oleh mata. Kontaminan ini dapat berasal dari limbah industri, pertanian, saluran pipa tua, hingga pencemaran lingkungan sehari-hari. Sayangnya, banyak orang masih belum menyadari betapa pentingnya menyaring air sebelum diminum.

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis kontaminan yang umum ditemukan dalam air dan bagaimana water purifier mampu menyaring zat-zat tersebut demi menjaga kesehatan keluarga.

Apa Itu Kontaminan dalam Air?

Kontaminan dalam air adalah segala zat asing yang mencemari air, baik yang berasal dari alam maupun aktivitas manusia. Zat ini bisa berupa mikroorganisme, bahan kimia, logam berat, bahkan partikel padat. Air yang mengandung kontaminan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga penyakit kronis seperti kanker atau kerusakan ginjal.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) mengelompokkan kontaminan air menjadi beberapa jenis utama, yaitu:

  • Fisik
  • Kimia
  • Biologis
  • Radiologis

Mari kita bahas lebih detail masing-masing jenis dan bagaimana water purifier dapat membantu menyaringnya.

1. Kontaminan Fisik

Kontaminan fisik adalah zat padat yang membuat air terlihat keruh atau kotor. Biasanya berupa:

  • Pasir
  • Lumpur
  • Karat dari pipa
  • Partikel debu

Meskipun tidak selalu berbahaya bagi kesehatan, keberadaan partikel fisik ini bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan menurunkan kualitas air.

Water purifier dengan teknologi pre-filter atau sediment filter dirancang untuk menangkap partikel berukuran besar. Filter ini biasanya menjadi lapisan pertama dalam sistem penyaringan untuk memastikan air yang masuk ke tahap selanjutnya sudah bebas dari partikel kasar.

Baca Juga: Berapa Kali Harus Ganti Filter Water Purifier? Panduan Perawatan Optimal

2. Kontaminan Kimia

Kontaminan kimia mencakup berbagai zat beracun yang bisa larut dalam air, seperti:

  • Klorin: Biasa ditambahkan dalam air PDAM untuk desinfeksi, tetapi jika berlebih bisa menyebabkan iritasi dan rasa tidak enak.
  • Pestisida dan herbisida: Berasal dari limbah pertanian yang meresap ke sumber air tanah.
  • Logam berat: Seperti timbal, merkuri, arsenik, dan kadmium yang bisa berasal dari limbah industri atau pipa tua.
  • Nitrat dan nitrit: Biasa ditemukan di wilayah pertanian akibat pemupukan berlebih.
  • Fluorida: Dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan gangguan gigi dan tulang.

Untuk kontaminan kimia, dibutuhkan sistem penyaringan yang lebih canggih, seperti:

  • Activated Carbon Filter: Karbon aktif mampu menyerap zat kimia seperti klorin, VOC (Volatile Organic Compounds), dan pestisida.
  • Ion Exchange Filter: Efektif untuk menyaring logam berat dan melembutkan air.
  • Reverse Osmosis (RO): Merupakan teknologi penyaringan molekuler yang mampu menyaring hampir semua jenis zat kimia, termasuk logam berat dan nitrat.

3. Kontaminan Biologis

Jenis kontaminan ini mencakup mikroorganisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit, seperti:

  • Bakteri: E. coli, Salmonella, dan Campylobacter
  • Virus: Norovirus, Hepatitis A
  • Parasit: Giardia dan Cryptosporidium

Kontaminan biologis inilah yang paling sering menjadi penyebab diare, tifus, dan infeksi saluran pencernaan lainnya, terutama di daerah dengan sanitasi buruk.

Water purifier yang efektif terhadap mikroorganisme biasanya dilengkapi dengan:

  • Ultrafiltration (UF): Menyaring bakteri dan beberapa virus dengan pori-pori halus.
  • UV Sterilizer: Menggunakan sinar ultraviolet untuk menonaktifkan mikroorganisme.
  • RO System: Karena pori-porinya sangat kecil, RO juga efektif menyingkirkan bakteri dan virus.

4. Kontaminan Radiologis

Meskipun jarang ditemukan di lingkungan rumah tangga, beberapa daerah memang terpapar kontaminan radiologis seperti:

  • Radium
  • Uranium
  • Radon

Zat-zat ini bersifat radioaktif dan bisa membahayakan kesehatan bila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Untuk menyaring zat radioaktif, dibutuhkan teknologi RO atau filter khusus dengan kemampuan menyerap partikel radioaktif. Beberapa sistem penyaringan rumah tangga yang canggih sudah dirancang untuk menangani hal ini, terutama di daerah rawan.

Baca Juga: Bahaya Minum Air Rebusan: Apakah Ada?

Kenapa Harus Menggunakan Water Purifier?

Air minum yang tampak bersih belum tentu bebas dari kontaminan. Mengandalkan air galon atau air rebusan saja tidak menjamin keamanan jangka panjang, apalagi jika sumber airnya sudah tercemar. Di sinilah peran water purifier menjadi penting.

Dengan teknologi penyaringan berlapis, water purifier mampu memberikan perlindungan total dari berbagai jenis kontaminan, sekaligus menjaga rasa dan kesegaran air.

Pureve tidak hanya menyaring kontaminan dalam air, tapi juga menjaga kandungan mineral bermanfaat untuk tubuh. Cocok digunakan untuk air PDAM hingga air tanah.

Desainnya yang elegan dan hemat listrik membuat Pureve menjadi pilihan tepat bagi keluarga yang ingin hidup lebih sehat tanpa repot memasak atau membeli air minum.

Tak perlu ragu lagi untuk melindungi keluarga dari bahaya kontaminan dalam air. Investasi pada Pureve Water Purifier bukan hanya tentang kenyamanan, tapi juga tentang perlindungan jangka panjang untuk kesehatan keluarga.

Yuk, mulai gaya hidup sehat dari air minum yang lebih bersih dan aman bersama Pureve!

Reference

Types of Drinking Water Contaminants – U.S. Environmental Protection Agency (EPA)

Contaminants – Water Quality Association

Artikel Terkait

Rekomendasi Produk

Satis merupakan mesin dispenser tanpa galon yang canggih dengan teknologi reverse osmosis …
Selengkapnya…

Solusi filter air reverse osmosis dengan Pureve Industrial RO untuk sekolah, rumah sakit, industri, dan perkantoran….
Selengkapnya…

Pureve Air Purifier adalah solusi untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat di rumah Anda….
Selengkapnya…