Pureve

Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Filter Air?

ganti filter air

Ganti filter air adalah hal penting yang sering kali terlupakan oleh banyak pengguna. Padahal, menjaga kebersihan dan performa filter air secara berkala sangat memengaruhi kualitas air yang digunakan sehari-hari—baik untuk minum, memasak, mandi, maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Filter air yang tidak diganti sesuai waktunya akan kehilangan kemampuannya dalam menyaring kotoran, logam berat, zat kimia, dan mikroorganisme berbahaya, bahkan bisa menjadi sumber kontaminasi baru.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang kapan waktu terbaik untuk mengganti filter air, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta tips menjaga performa sistem penyaringan air agar tetap optimal.

Mengapa Ganti Filter Air Itu Wajib?

Filter air bekerja dengan cara menangkap dan menyaring berbagai partikel serta kontaminan dari air yang mengalir melewatinya. Lama kelamaan, media filter menjadi jenuh dan tidak lagi efektif dalam menyaring air. Jika tidak segera diganti, beberapa risiko berikut bisa terjadi:

  • Penurunan kualitas air: Air menjadi keruh, berbau, atau berasa aneh.
  • Kebocoran kontaminan: Filter yang sudah jenuh bisa “melepas” kembali zat-zat yang sebelumnya tersaring.
  • Kerusakan sistem filtrasi: Filter yang terlalu kotor bisa menyumbat aliran air dan membebani sistem filtrasi, sehingga memperpendek usia alat.
  • Risiko kesehatan: Mikroorganisme seperti bakteri bisa berkembang biak dalam filter yang tidak bersih.

Oleh karena itu, penggantian filter secara rutin bukan hanya soal menjaga kualitas air, tapi juga investasi untuk kesehatan keluarga.

Baca Juga: Rekomendasi Filter Air Terbaik untuk Rumah Anda: Pilihan Teruji dari Pureve

Berapa Lama Harus Ganti Filter Air?

Tidak ada satu jawaban pasti untuk semua jenis filter, karena masa pakai filter air sangat bergantung pada beberapa faktor:

1. Jenis Filter Air

Setiap jenis filter memiliki umur pakai berbeda:

  • Sediment Filter / Sand Filter: Umumnya diganti setiap 6–12 bulan, tergantung tingkat kekeruhan air.
  • Activated Carbon Filter: Efektif selama 6 bulan hingga 1 tahun, terutama untuk mengurangi bau, klorin, dan senyawa organik.
  • Resin / Softener Filter: Umur media bisa mencapai 1–2 tahun, tetapi perlu regenerasi secara berkala.
  • Filter Kombinasi / Multilayer: Filter ini biasanya memiliki masa pakai antara 9–18 bulan, tergantung kompleksitasnya.
  • Filter Bio atau Anti-Bakteri: Perlu diganti setiap 6–12 bulan, terutama jika digunakan pada air sumur yang rentan kontaminasi mikroba.

2. Sumber Air

  • Air PDAM: Cenderung lebih stabil kualitasnya, sehingga filter bisa bertahan lebih lama.
  • Air Sumur: Mengandung lebih banyak kontaminan seperti besi, mangan, atau mikroorganisme, sehingga filter lebih cepat jenuh dan perlu lebih sering diganti.
  • Air Permukaan (sungai, danau): Umumnya sangat berisiko tinggi dan membutuhkan penggantian filter lebih cepat.

3. Volume Pemakaian Air

Rumah tangga dengan 4–5 anggota keluarga akan mengonsumsi lebih banyak air daripada rumah dengan 2 orang. Semakin besar volume pemakaian, semakin cepat pula filter bekerja dan akhirnya jenuh.

Contoh:

  • Penggunaan air < 500 liter/hari → filter bisa bertahan hingga 12 bulan.
  • Penggunaan air > 1000 liter/hari → filter sebaiknya diganti setiap 6 bulan.

4. Teknologi Filter

Filter dengan teknologi lebih canggih atau multilayer seperti Pureve Excel atau Sand Excel memiliki efisiensi lebih tinggi, sehingga dapat bertahan lebih lama daripada filter biasa. Namun, penggantian tetap dibutuhkan sesuai jadwal yang dianjurkan oleh produsen.

Baca Juga: 4 Manfaat Filter Air: Lebih dari Sekadar Jernih

kualitas air bersih filter air

Tanda-Tanda Filter Air Sudah Perlu Diganti

Berikut ini gejala umum yang menunjukkan bahwa filter air Anda sudah waktunya diganti:

1. Air mulai keruh kembali

Jika air yang sebelumnya jernih mulai tampak kotor atau berlumpur, ini pertanda filter tidak lagi efektif.

2. Bau atau rasa tidak sedap

Filter karbon yang jenuh akan gagal menyerap bau dan rasa tak sedap, seperti bau besi, klorin, atau bau amis.

3. Tekanan air melemah

Filter yang tersumbat kotoran menyebabkan aliran air menjadi lambat dan tersendat.

4. Muncul noda atau kerak di peralatan rumah

Jika panci, gelas, atau wastafel mulai menunjukkan noda kuning atau kerak, bisa jadi kandungan besi atau mineral dalam air mulai meningkat.

5. Sudah lewat masa pakai yang disarankan

Meskipun tidak ada tanda kasat mata, tetap penting untuk mengganti filter sesuai rekomendasi teknis.

Pilihlah Filter Air dari Pureve

Sebagai merek terpercaya di bidang filter air, Pureve menawarkan berbagai jenis filter yang dirancang untuk berbagai kebutuhan air di Indonesia—baik air PDAM maupun air sumur. Dengan teknologi penyaringan hingga 5 mikron, Pureve mampu mengatasi berbagai masalah air mulai dari kekeruhan, kandungan besi dan mangan, mikroorganisme, hingga senyawa kimia berbahaya seperti THMs.

Beberapa pilihan produk unggulan dari Pureve:

  • Pureve Sand & Sand++: Cocok untuk air PDAM yang keruh atau mengandung zat besi/mangan.
  • Pureve Excel & Sand Excel: Ideal untuk mengatasi bau, warna, dan klorin dari air rumah tangga.
  • Pureve Excel Bio & Metal Excel Bio: Dirancang khusus untuk air sumur dengan risiko mikroorganisme dan logam berat.

Produk-produk Pureve hadir dengan desain modern, instalasi yang mudah, dan didukung layanan purna jual yang responsif.

Sudah waktunya mengganti filter air Anda? Jangan ragu untuk memilih filter air terbaik dari Pureve. Temukan berbagai pilihan filter air Pureve dan dapatkan solusi yang tepat untuk air bersih di rumah Anda.

Artikel Terkait

Rekomendasi Produk

Satis merupakan mesin dispenser tanpa galon yang canggih dengan teknologi reverse osmosis …
Selengkapnya…

Solusi filter air reverse osmosis dengan Pureve Industrial RO untuk sekolah, rumah sakit, industri, dan perkantoran….
Selengkapnya…

Pureve Air Purifier adalah solusi untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat di rumah Anda….
Selengkapnya…