Jenis air yang membuat rambut rusak ternyata bisa berasal dari air yang kita gunakan setiap hari, baik untuk mandi, keramas, maupun membilas rambut.
Meskipun terlihat bersih, beberapa jenis air mengandung zat atau karakteristik tertentu yang tanpa disadari merusak struktur rambut secara perlahan. Rambut menjadi kering, kusam, mudah patah, dan kehilangan kilau alaminya.
Jenis-jenis Air yang Membuat Rambut Rusak
Mengenali jenis-jenis air yang dapat menyebabkan kerusakan pada rambut menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan rambut Anda. Berikut jenis air yang membuat rambut rusak.
1. Air Sadah (Hard Water)
Air sadah adalah salah satu penyebab paling umum kerusakan rambut. Air ini mengandung kadar mineral yang tinggi, terutama kalsium dan magnesium. Ketika digunakan untuk keramas, mineral-mineral ini tidak larut sepenuhnya dalam air, sehingga meninggalkan residu di kulit kepala dan helai rambut.
Dampak air sadah pada rambut:
Rambut terasa kasar dan sulit diatur
- Penumpukan mineral menyumbat pori-pori kulit kepala
- Sulit berbusa saat memakai sampo
- Rambut tampak kusam dan kering
Air sadah juga membuat produk perawatan rambut menjadi kurang efektif. Akibatnya, meski sudah memakai kondisioner atau masker rambut, hasilnya tetap mengecewakan.
2. Air Mengandung Klorin (Chlorinated Water)
Air yang mengandung klorin biasanya ditemukan di air keran kota yang telah melalui proses desinfeksi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme. Meskipun aman untuk dikonsumsi, air berklorin bisa memberikan efek negatif pada rambut jika digunakan secara terus-menerus.
Klorin dapat:
- Mengikis minyak alami rambut
- Menyebabkan rambut menjadi kering dan rapuh
- Membuat warna rambut cepat pudar, terutama bagi yang mewarnai rambut
- Menyebabkan iritasi kulit kepala
Kondisi ini umum terjadi pada mereka yang rutin mandi dengan air PAM atau sering berenang di kolam renang umum yang berklorin tinggi.
3. Air Mengandung Zat Besi dan Logam Berat
Di beberapa daerah, air tanah atau sumur bor bisa mengandung besi, tembaga, atau bahkan logam berat lainnya. Meskipun belum tentu terlihat dari warna airnya, kandungan ini bisa berdampak jangka panjang pada rambut.
Efek air dengan kandungan logam berat:
- Terjadi iritasi pada kulit kepala
- Rambut menjadi lemah dan mudah patah
- Menyebabkan penumpukan residu yang sulit dibersihkan
Jenis air ini juga seringkali membuat rambut terasa “berat” setelah keramas, seolah tidak benar-benar bersih.
Baca Juga: Air Mengandung Zat Besi: Ciri, Dampak, dan Solusi Mengatasinya
4. Air Asam (pH Rendah)
Air dengan pH terlalu rendah (asam) bisa menyebabkan lapisan pelindung alami rambut terbuka, sehingga kelembapan rambut cepat hilang. Hal ini membuat rambut menjadi kering, bercabang, dan mudah rusak.
Biasanya air asam ditemukan di area yang tercemar, terutama di sekitar kawasan industri, pertambangan, atau daerah dengan curah hujan tinggi dan tingkat polusi udara yang ekstrem.
Tanda-tanda air yang terlalu asam:
- Rambut terasa seperti “menyusut” atau kaku setelah dicuci
- Warna rambut alami tampak memudar
- Kulit kepala terasa gatal atau perih
5. Air Terlalu Panas
Meskipun bukan jenis air berdasarkan kandungan kimia, air dengan suhu terlalu tinggi juga bisa merusak rambut. Banyak orang senang mandi air panas karena memberikan efek relaksasi, tetapi paparan panas berlebihan justru mempercepat kerusakan pada helai rambut.
Efek air panas pada rambut:
- Menghilangkan minyak alami rambut
- Membuka kutikula rambut berlebihan
- Menyebabkan rambut menjadi kering dan kasar
- Mempercepat kerontokan
Air panas sangat tidak direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari, terutama bagi yang sudah mengalami masalah rambut kering atau bercabang.
6. Air Tercemar Bakteri dan Mikroorganisme
Di beberapa wilayah yang menggunakan air sumur tanpa filtrasi memadai, kontaminasi bakteri atau mikroorganisme masih sering terjadi. Air ini mungkin tidak berbau atau berwarna aneh, namun bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan kulit kepala.
Risiko penggunaan air tercemar:
- Munculnya ketombe berlebihan
- Infeksi kulit kepala seperti dermatitis
- Rambut menjadi tipis dan rontok
- Rasa gatal atau perih pada kulit kepala
Penggunaan air tercemar untuk mandi dan keramas dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan yang sulit dipulihkan.
Baca Juga: Ciri Air Kotor yang Wajib Diketahui untuk Menjaga Kesehatan Keluarga
Tips Melindungi Rambut dari Kerusakan Akibat Air
Setelah mengenali jenis-jenis air yang berpotensi merusak rambut, langkah selanjutnya adalah bagaimana mencegah dampaknya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Gunakan filter air di rumah untuk mengurangi kadar klorin, logam berat, dan kontaminan lainnya.
- Cuci rambut dengan air suhu sedang, tidak terlalu panas.
- Gunakan sampo khusus untuk air sadah, jika tinggal di wilayah dengan air keras.
- Bilas rambut dengan air matang atau air mineral, sesekali untuk menjaga keseimbangan pH dan kebersihan.
- Rutin menggunakan masker atau kondisioner, untuk menjaga kelembapan rambut.
- Lakukan detoks rambut sebulan sekali menggunakan bahan alami seperti cuka apel atau baking soda (dengan konsultasi terlebih dahulu).
Lindungi Rambut dan Keluarga Anda dengan Filter Air Pureve
Menyadari bahwa air yang kita gunakan setiap hari bisa menjadi musuh tersembunyi bagi rambut dan kesehatan kulit, maka penggunaan filter air menjadi investasi penting bagi keluarga. Pureve Water Purifier hadir sebagai solusi cerdas untuk menghadirkan air bersih, bebas klorin, logam berat, dan kontaminan lain langsung dari rumah Anda.
Dengan teknologi filtrasi canggih, Pureve tidak hanya menjamin air minum yang sehat, tetapi juga memberikan kualitas air mandi dan keramas yang lebih aman bagi rambut dan kulit Anda. Menggunakan Pureve berarti mengurangi risiko kerusakan rambut dari sumbernya, tanpa harus bergantung pada produk perawatan mahal.
Ingin Rambut Lebih Sehat Mulai dari Airnya? Saatnya beralih ke solusi yang lebih aman dan alami. Lindungi rambut dan keluarga Anda dengan filter air Pureve. Klik di sini untuk cari tahu lebih lanjut dan temukan produk yang sesuai untuk kebutuhan Anda!