Gatal setelah mandi bisa menjadi pengalaman yang sangat mengganggu. Bayangkan, setelah selesai mandi untuk membersihkan diri dan merasa segar, kulit justru terasa perih, kering, dan gatal. Kondisi ini tidak hanya membuat tidak nyaman, tapi juga bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah pada kualitas air yang digunakan di rumah.
Jika Anda sering mengalami hal seperti ini, jangan buru-buru menyalahkan sabun atau suhu air. Bisa jadi penyebab utamanya justru berasal dari air itu sendiri.
Mengapa Kulit Gatal Setelah Mandi?
Rasa gatal setelah mandi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi penyebab paling umum berkaitan dengan kandungan dalam air yang digunakan setiap hari. Berikut beberapa di antaranya:
1. Kandungan Klorin (Kaporit) yang Terlalu Tinggi
Air dari PDAM biasanya mengandung klorin sebagai disinfektan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme. Namun, kadar klorin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kulit kering, iritasi, dan gatal-gatal setelah mandi. Klorin bekerja dengan cara mengoksidasi kotoran dan mikroba, tapi efeknya juga bisa merusak lapisan pelindung alami kulit.
Baca Juga: Bahaya Air Mengandung Kaporit: Kenali Risikonya dan Temukan Solusinya
2. Air Sadah (Hard Water)
Jika kamu menggunakan air sumur atau air tanah, ada kemungkinan air di rumahmu tergolong air sadah — yaitu air yang mengandung kadar kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) tinggi. Air sadah dapat meninggalkan residu di kulit setelah mandi, mengganggu kelembapan alami, dan membuat kulit terasa kering atau gatal.
Selain itu, air sadah juga dapat membuat sabun sulit berbusa dan meninggalkan lapisan tipis seperti “film” di kulit yang terasa lengket atau licin.
3. Kandungan Logam Berat
Beberapa sumber air, terutama dari sumur bor atau daerah industri, bisa mengandung logam berat seperti besi (Fe) dan mangan (Mn). Jika kadarnya cukup tinggi, air dapat menimbulkan efek gatal, kulit kusam, hingga iritasi ringan. Bahkan pada beberapa orang yang berkulit sensitif, reaksi ini bisa lebih parah.
4. Perubahan pH Air
Air yang terlalu asam atau terlalu basa (pH tidak seimbang) dapat mengganggu keseimbangan alami kulit. Idealnya, air yang digunakan untuk mandi memiliki pH netral (sekitar 7). Jika pH terlalu tinggi, kulit akan kehilangan kelembapan alaminya dan terasa kering atau perih setelah mandi.
Baca Juga: Bahaya Air pH Tinggi: Mengapa Konsumsi Berlebihan Bisa Berdampak Buruk?
5. Kulit Sensitif terhadap Sabun atau Produk Mandi
Selain faktor air, sabun, sampo, atau produk mandi yang mengandung bahan kimia keras seperti SLS (sodium lauryl sulfate) atau pewangi buatan juga dapat memperparah rasa gatal. Namun, jika kamu sudah mengganti sabun tetapi tetap merasa gatal, maka besar kemungkinan penyebabnya berasal dari airnya.
Solusi Mengatasi Gatal Setelah Mandi
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi dan mengatasi rasa gatal setelah mandi:
1. Gunakan Filter Air Rumah Tangga
Filter air adalah solusi pertama yang dapat membantu mengurangi kadar zat penyebab gatal di air rumahmu. Filter air yang baik mampu menyaring klorin, logam berat, kotoran, serta bau tidak sedap dari air.
2. Gunakan Water Softener untuk Air Sadah
Jika air rumahmu termasuk air sadah (terasa licin, cepat menimbulkan kerak di kamar mandi), maka water softener adalah solusi terbaik. Alat ini berfungsi menghilangkan ion kalsium dan magnesium yang menyebabkan kekerasan air, sehingga air menjadi lebih lembut dan ramah untuk kulit.
Baca Juga: Penyebab Keran Berkerak dan Cara Mencegahnya Sebelum Terlambat
3. Gunakan Sabun yang Lembut dan Tanpa Pewangi
Pilih sabun atau body wash dengan formula lembut dan tanpa pewangi buatan. Sabun dengan tambahan glycerin, aloe vera, atau oatmeal dapat membantu menenangkan kulit dan menjaga kelembapannya.
4. Hindari Air Panas Berlebihan
Mandi dengan air yang terlalu panas bisa memperburuk kondisi kulit kering dan meningkatkan rasa gatal. Gunakan air suam-suam kuku agar kulit tidak kehilangan minyak alaminya.
5. Gunakan Pelembap Setelah Mandi
Segera oleskan pelembap setelah mandi saat kulit masih sedikit lembap. Ini membantu mengunci kelembapan kulit dan mencegah kekeringan.
Solusi Lengkap dari Pureve
Untuk kamu yang sering mengalami gatal setelah mandi, Pureve menghadirkan solusi yang langsung menarget akar masalah: penyaring air dan water softener.
- Pureve Water Filter: Menyaring klorin, logam berat, bau, dan partikel halus agar air lebih bersih dan lembut di kulit.
- Pureve Water Softener: Mengurangi kadar kalsium dan magnesium dalam air sadah, menjadikannya lebih lembut dan ramah untuk kulit.
Dengan kombinasi keduanya, air rumahmu akan terasa lebih bersih, segar, dan nyaman di kulit, tanpa gatal atau iritasi. Pureve menggunakan teknologi modern, mudah dipasang, dan cocok untuk penggunaan rumah tangga hingga komersial.
Masalah gatal bukan cuma soal sabun, tapi kualitas air. Dengan Pureve Water Filter dan Water Softener, kamu bisa menikmati air yang lebih aman dan lembut untuk kulit setiap hari.
Cegah iritasi sejak sekarang dengan menghadirkan air bersih untuk seluruh keluarga. Temukan solusi penyaringan air terbaik di Pureve dan rasakan perbedaannya!


