Bahaya air mengandung kaporit sering kali luput dari perhatian kita. Padahal, paparan jangka panjang terhadap air yang mengandung zat ini dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, baik dalam aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, hingga mengonsumsi air minum.
Kaporit atau klorin memang umum digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme dalam air, terutama pada sistem penyediaan air bersih. Namun, penggunaannya yang berlebihan atau tanpa pengawasan yang tepat bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan.
Apa Itu Kaporit dan Mengapa Digunakan dalam Air?
Kaporit, atau dalam istilah kimianya dikenal sebagai kalsium hipoklorit, adalah senyawa kimia yang sering dipakai sebagai agen disinfektan dalam pengolahan air. Fungsinya cukup penting: membunuh mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa yang berpotensi membahayakan tubuh jika dikonsumsi melalui air. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kaporit menjadi standar dalam pengolahan air, terutama untuk air kolam renang, PDAM, dan air limbah.
Namun, meski efektif sebagai disinfektan, kaporit bukanlah zat yang sepenuhnya aman. Ada batas aman penggunaannya, dan jika terlampaui atau jika seseorang terlalu sering terpapar dalam waktu lama, maka kaporit bisa berubah menjadi bahaya tersembunyi yang mengintai kesehatan tubuh kita.
Bahaya Terpapar Air yang Mengandung Kaporit
Meski kaporit bermanfaat sebagai disinfektan, paparan berlebih terhadap zat ini justru dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Tidak hanya ketika diminum, air berkaporit juga bisa berdampak saat digunakan untuk mandi, mencuci, bahkan saat uapnya terhirup.
Efeknya bisa bersifat langsung seperti iritasi, atau jangka panjang seperti gangguan kesehatan serius. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
1. Iritasi Kulit dan Mata
Salah satu bahaya paling umum dari air yang mengandung kaporit adalah iritasi pada kulit dan mata. Bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif, mandi dengan air berkaporit dapat menyebabkan rasa gatal, ruam, atau kulit kering. Begitu juga dengan mata, paparan air berkaporit saat mencuci muka atau berenang dapat menyebabkan mata memerah dan terasa perih.
Baca Juga: Mandi dengan Air Bersih: Kunci Kesehatan Kulit dan Segar
2. Masalah Pernapasan
Kaporit yang menguap bisa terhirup ke dalam saluran pernapasan. Ini biasanya terjadi ketika kita mandi air panas berkaporit atau menghirup udara sekitar kolam renang. Dalam jangka panjang, paparan ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, sesak napas, bahkan asma bagi orang yang memiliki sensitivitas tinggi.
3. Risiko Kanker dari Produk Samping Reaksi Kaporit
Salah satu risiko jangka panjang dari kaporit yang jarang diketahui adalah terbentuknya trihalomethanes (THMs), senyawa kimia yang muncul saat kaporit bereaksi dengan bahan organik di dalam air. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan terus-menerus terhadap THMs dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih dan usus besar.
4. Menurunkan Keseimbangan Mikroflora Usus
Konsumsi air yang mengandung kaporit secara rutin bisa mengganggu keseimbangan mikroflora dalam usus. Ini karena kaporit tidak hanya membunuh bakteri jahat, tapi juga bisa mematikan bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk sistem pencernaan yang sehat. Akibatnya, seseorang bisa mengalami masalah pencernaan, penurunan imunitas, hingga gangguan metabolisme.
5. Efek Negatif pada Anak-anak dan Ibu Hamil
Anak-anak, terutama bayi dan balita, lebih rentan terhadap paparan bahan kimia seperti kaporit karena sistem tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan. Ibu hamil yang terlalu sering terpapar kaporit, baik dari mandi maupun konsumsi air minum, juga berisiko mengalami gangguan perkembangan janin meski hal ini masih membutuhkan penelitian lanjutan.
Baca Juga: Endapan Putih pada Air Keran: Apa Penyebabnya dan Apakah Berbahaya?
Mengapa Air Rumah Tangga Bisa Mengandung Kaporit Berlebih?
Air yang disediakan oleh PDAM atau sumber umum biasanya sudah melalui proses klorinasi untuk menjamin bebas dari kuman. Namun, dalam beberapa kasus, dosis kaporit yang digunakan bisa terlalu tinggi, atau kandungan organik dalam air terlalu banyak sehingga menghasilkan THMs berlebih.
Selain itu, sistem distribusi air yang panjang dan lama juga membuat kaporit harus ditambahkan lebih banyak untuk menjamin kualitas air sampai ke rumah-rumah konsumen. Jika Anda pernah mencium bau menyengat seperti kolam renang dari air kran rumah, bisa jadi itu adalah tanda bahwa air Anda mengandung kaporit dalam jumlah tinggi.
Lindungi Keluarga dengan Penyaringan Air yang Lebih Baik di Rumah
Mengurangi bahaya air yang mengandung kaporit bukan berarti kita harus menghentikan seluruh penggunaan air dari PDAM atau sumber lainnya. Solusi yang lebih realistis dan aman adalah dengan menyaring air tersebut menggunakan filter air yang mampu menghilangkan kaporit dan senyawa berbahaya lainnya.
Salah satu pilihan filter air yang dapat diandalkan adalah Pureve. Pureve hadir sebagai solusi modern untuk penyaringan air rumah tangga, dengan berbagai fitur unggulan seperti penyaringan multi-tahap, kemampuan menghilangkan kaporit, serta desain yang praktis dan hemat energi.
Tidak hanya menjaga air tetap aman untuk diminum, Pureve juga menjaga kualitas air yang digunakan untuk mandi, mencuci, dan memasak agar bebas dari zat-zat berbahaya. Dengan begitu, Anda dan keluarga bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir terhadap efek samping dari air berkaporit.
Sudah saatnya Anda melindungi keluarga dari bahaya air mengandung kaporit. Gunakan Pureve sekarang dan nikmati air bersih, sehat, dan aman setiap hari! Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut dan temukan produk filter air yang cocok untuk kebutuhan Anda.
