Pernahkah Anda memperhatikan bahwa air di rumah berbusa saat mengalir dari keran, terutama ketika Anda menampungnya di ember atau bak mandi? Awalnya mungkin terlihat sepele, hanya sedikit busa di permukaan air. Namun, tahukah Anda bahwa busa tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah pada kualitas air di rumahmu?
Fenomena air berbusa sering dianggap normal, terutama jika muncul setelah air baru saja keluar dari kran atau shower dengan tekanan tinggi. Tapi bila busa tak kunjung hilang, atau muncul bahkan ketika air dibiarkan diam, ini bisa jadi sinyal bahwa ada kandungan zat tertentu di dalam air yang tidak seharusnya ada. Mari kita bahas lebih dalam.
Kenapa Air di Rumah Bisa Berbusa?
Busa pada air bisa muncul karena berbagai penyebab, mulai dari faktor alami hingga akibat kontaminasi bahan kimia. Berikut penjelasan beberapa penyebab utamanya:
1. Kandungan Udara atau Gas Terperangkap
Ketika air keluar dari kran dengan tekanan tinggi, gelembung udara bisa terbentuk dan menyebabkan tampilan seperti busa. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dalam hitungan detik hingga menit. Namun, jika busa bertahan lama, maka penyebabnya kemungkinan bukan udara.
2. Residu Sabun atau Deterjen
Salah satu penyebab paling umum adalah adanya sisa sabun, deterjen, atau bahan pembersih yang terbawa ke dalam pipa atau tangki air. Hal ini sering terjadi bila sistem air rumahmu terhubung dengan saluran yang juga menyalurkan air bekas cucian (grey water).
3. Kandungan Organik atau Kimia dalam Air
Air yang tercemar zat organik (seperti sisa bahan biologis dari tanah, tumbuhan, atau limbah rumah tangga) dapat menyebabkan pembentukan busa. Selain itu, keberadaan surfaktan, bahan kimia yang biasanya ditemukan dalam sabun atau cairan pembersih, juga bisa membuat air terlihat berbusa meski tidak digunakan untuk mencuci.
Baca Juga: Air Minum Terasa Pahit, Ada Apa dengan Kualitasnya?
4. Kontaminasi dari Tangki atau Pipa
Tangki air yang jarang dibersihkan bisa menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme dan endapan kotoran. Ketika air dari tangki tersebut mengalir, kotoran dan mikroba dapat menghasilkan busa akibat reaksi biologis. Hal serupa juga bisa terjadi jika pipa air terbuat dari bahan yang sudah tua atau berkarat.
5. Kandungan Mineral Tinggi
Air yang mengandung kadar zat besi (Fe), mangan (Mn), atau senyawa organik alami (NOM – Natural Organic Matter) tinggi juga dapat menghasilkan busa ketika bercampur dengan udara. Biasanya, kondisi ini juga disertai warna air yang agak kekuningan atau bau logam.
Bahaya Menggunakan Air yang Berbusa
Mengabaikan kondisi air di rumah berbusa bukanlah keputusan yang bijak. Meski terlihat tidak berbahaya, air yang berbusa secara terus-menerus bisa menandakan masalah serius pada sistem air rumah tanggamu dan bahkan berdampak pada kesehatan.
1. Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Jika busa disebabkan oleh zat surfaktan, berarti ada kemungkinan air tersebut telah tercemar bahan kimia seperti detergen, pestisida, atau limbah industri ringan. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan jika tertelan dalam jangka panjang bisa berdampak pada organ dalam tubuh.
2. Pertumbuhan Mikroorganisme
Tangki air yang tidak bersih menjadi tempat ideal bagi bakteri, jamur, dan alga untuk berkembang biak. Ketika mikroorganisme ini bercampur dengan air, reaksi biologisnya bisa menyebabkan busa. Air seperti ini tidak hanya berisiko menimbulkan bau tak sedap, tapi juga dapat menyebabkan penyakit kulit dan pencernaan.
Baca Juga: Bahaya Air Mengandung Kaporit: Kenali Risikonya dan Temukan Solusinya
3. Menyebabkan Kerusakan Peralatan Rumah Tangga
Air berbusa yang berasal dari kandungan organik atau kimia juga dapat meninggalkan residu pada pemanas air, mesin cuci, dan shower. Lama-kelamaan, endapan tersebut bisa menyumbat pipa atau merusak komponen logam, membuat peralatan menjadi kurang efisien bahkan rusak lebih cepat.
4. Tanda Awal Pencemaran Air Tanah
Jika Andamenggunakan air sumur dan menemukan busa yang tidak kunjung hilang, bisa jadi sumurmu telah tercemar limbah dari sekitar rumah, seperti deterjen dari saluran pembuangan atau cairan kimia dari area pertanian dan industri. Ini adalah tanda serius bahwa air tidak lagi layak digunakan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Cara Mengatasi Air di Rumah yang Berbusa
Cara paling efektif untuk mengatasi air di rumah berbusa adalah dengan menggunakan filter air. Sistem filter air yang tepat dapat membantu menyaring partikel halus, zat kimia, logam berat, serta sisa bahan organik yang menyebabkan busa.
Berbeda dengan menunggu busa hilang secara alami, penggunaan filter air memberikan hasil nyata dan berkelanjutan. Dengan teknologi penyaringan yang berlapis, air menjadi lebih jernih, bebas bau, dan aman digunakan setiap hari.
Pureve menghadirkan rangkaian filter air rumah tangga yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah seperti air berbusa, keruh, atau berbau. Dengan Pureve, Anda tak perlu lagi khawatir saat menggunakan air untuk mandi atau mencuci. Air akan terasa lebih segar di kulit, lebih bersih untuk pakaian, dan lebih aman untuk seluruh keluarga.
Sebagai pelengkap, untuk kebutuhan air minum, Pureve juga menyediakan Pureve Water Purifier, yang menyaring bakteri dan partikel mikro agar air benar-benar aman dikonsumsi. Dengan kombinasi Filter Air Pureve untuk kebutuhan rumah tangga dan Water Purifier untuk air minum, seluruh sistem air rumahmu akan terlindungi secara menyeluruh.
Atasi Air Berbusa dengan Pureve Filter Air! Jernihkan air rumahmu dan nikmati kenyamanan setiap hari dengan sistem filtrasi dari Pureve.
Hubungi kami untuk mengetahui solusi filter air terbaik sesuai kebutuhan rumahmu.


