Pureve

Beda Air Sumur dan PAM: Mana yang Lebih Baik untuk Kebutuhan Sehari-hari?

beda air sumur dan PAM

Beda air sumur dan PAM sering menjadi pertanyaan masyarakat, terutama bagi yang ingin memastikan pasokan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Dua sumber air ini memang paling umum digunakan di Indonesia. Namun, keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Pertanyaannya, mana yang sebenarnya lebih baik untuk dipakai sehari-hari?

Apa Itu Air Sumur dan Air PAM?

Sebelum membandingkan lebih jauh, mari kita pahami dulu definisinya:

  • Air Sumur: Air yang berasal dari dalam tanah, diambil menggunakan pompa atau timba. Umumnya, air sumur dianggap alami karena langsung berasal dari lapisan tanah yang menyaring air hujan atau aliran bawah tanah.
  • Air PAM (Perusahaan Air Minum): Air yang dipasok oleh perusahaan daerah atau nasional, melalui proses pengolahan di instalasi khusus. Air ini biasanya sudah melewati tahap penyaringan, koagulasi, desinfeksi, dan distribusi melalui pipa ke rumah-rumah.

Dari definisi ini saja sudah terlihat jelas perbedaannya: air sumur bersumber langsung dari alam tanpa banyak pengolahan, sementara air PAM melewati proses panjang sebelum sampai ke keran rumah Anda.

Baca Juga: Bahaya Air Mengandung Kaporit: Kenali Risikonya dan Temukan Solusinya

Beda Air Sumur dan PAM dari Segi Karakteristik

Mari kita bedah perbedaan utama keduanya dari berbagai aspek:

1. Kualitas Air

  • Air Sumur: Kualitas sangat tergantung pada lokasi. Jika sumur berada dekat septic tank, tempat sampah, atau area industri, ada risiko tinggi pencemaran bakteri, logam berat, hingga bahan kimia berbahaya. Air sumur juga sering mengandung zat besi (Fe) yang membuat air berbau karat, berwarna kekuningan, atau meninggalkan noda pada pakaian.
  • Air PAM: Umumnya lebih terstandarisasi karena melewati proses pengolahan. Namun, kualitasnya bisa menurun akibat pipa distribusi yang tua atau bocor, sehingga memungkinkan kontaminasi selama perjalanan menuju rumah.

2. Rasa dan Bau

  • Air Sumur: Kadang terasa “tanah” atau “besi”, terutama jika kandungan mineralnya tinggi.
  • Air PAM: Cenderung lebih netral, tapi kadang tercium bau kaporit (klorin) yang digunakan sebagai desinfektan.

Baca Juga: Air Sumur Bau Comberan? Ini Penyebab dan Solusinya!

3. Ketersediaan dan Biaya

  • Air Sumur: Setelah membuat sumur, biaya pemakaian sehari-hari relatif murah. Namun, membuat sumur butuh investasi besar di awal, termasuk biaya pengeboran dan pompa. Jika kualitas air buruk, biaya tambahan untuk pengolahan bisa cukup besar.
  • Air PAM: Lebih praktis karena tinggal berlangganan. Namun, ada biaya bulanan yang harus dibayar sesuai pemakaian. Jika aliran terputus atau debit kecil, bisa jadi kendala.

4. Keandalan Pasokan

  • Air Sumur: Bisa digunakan selama masih ada cadangan air tanah. Namun, saat musim kemarau panjang, banyak sumur yang debitnya menurun bahkan kering.
  • Air PAM: Lebih stabil, tapi tetap ada risiko gangguan aliran karena masalah teknis di perusahaan penyedia atau kerusakan pipa.

5. Lingkungan dan Kesehatan

  • Air Sumur: Jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber penyakit. WHO mencatat bahwa pencemaran sumur dangkal sering menyebabkan diare, tifus, dan penyakit kulit.
  • Air PAM: Lebih terkontrol karena ada regulasi pemerintah mengenai kualitas air minum. Namun, penggunaan kaporit berlebih bisa menimbulkan keluhan tertentu seperti bau dan rasa yang kurang nyaman.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjernihkan Air Sumur yang Keruh? Ini Solusinya

Jadi, Mana yang Lebih Baik: Air Sumur atau Air PAM?

Tidak ada jawaban mutlak karena semua tergantung kondisi. Namun, mari kita simpulkan berdasarkan keperluan rumah tangga:

  • Jika Anda tinggal di daerah dengan kualitas tanah yang bagus, jauh dari sumber pencemar, air sumur bisa menjadi pilihan hemat dan memadai.
  • Jika Anda mengutamakan standar kesehatan dan kepraktisan, air PAM lebih bisa diandalkan karena sudah melewati proses pengolahan.

Namun, baik air sumur maupun PAM, keduanya tetap memiliki potensi masalah kualitas. Air sumur bisa tercemar bakteri, sedangkan air PAM bisa mengandung residu klorin.

Di sinilah pentingnya filter air tambahan untuk memastikan kualitas air yang benar-benar aman dikonsumsi.

Menjaga Kualitas Air di Rumah dengan Cara yang Tepat

Baik Anda menggunakan air sumur maupun air PAM, kualitasnya tidak selalu konsisten. Kadang air jernih, kadang keruh; kadang bebas bau, kadang tercium aroma besi atau kaporit. Untuk memastikan air tetap sehat, filter air Pureve bisa menjadi solusi tepat.

Dengan Pureve, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang “lebih baik air sumur atau PAM”. Karena apapun sumbernya, hasil akhirnya tetap air bersih yang aman untuk keluarga Anda.

Ingin memastikan keluarga Anda hanya menggunakan air yang benar-benar bersih? Saatnya beralih ke filter air Pureve. Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Terkait

Rekomendasi Produk

Water purifier Eternal menghadirkan solusi air minum yang menyegarkan dan stylish…
Selengkapnya…

Solusi filter air reverse osmosis dengan Pureve Industrial RO untuk sekolah, rumah sakit, industri, dan perkantoran….
Selengkapnya…

Pureve Air Purifier adalah solusi untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat di rumah Anda….
Selengkapnya…